Masa Lalu itu

Nasehat Imam Al Ghozali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,”Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”. Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “Mati”. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”. Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?”. Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “Nafsu” (Al A’Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”.Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “memegang AMANAH” (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”.Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan Sholat”. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara mengerjakan tugas kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”. Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang… Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Masa lalu itu…

Mengupas sedikit tentang nasehat kedua yaitu tentang masa lalu. Semua orang punya masa lalu. Kenangan yang selalu tertancap di memori otak kita. Baik yang baik ataupun yang buruk. Kita tidak pernah bisa membuang masa lalu kita, tetapi kita bisa terlepas darinya (ngerti kan kamsudnya? kamsud = maksud). Masa lalu itu akan tetap menjadi bagian dari kita. Tetapi kita tidak akan pernah bisa kembali ke sana.  

Seseorang yang kita anggap baik, mungkn saja dia mantan penjahat. Seseorang yang mengemis di pinggir jalan , bisa jadi dia adalah konglomerat yang jatuh miskin karena terlilit hutang. Masa lalu yang berada jauh sekali dengan kita.

Ada yang bilang, sebenarnya yang kita miliki itu hari ini. Hari ini yang tentunya akan menjadi masa lalu di esok hari. Esok adalah sesuatu ketidakpastian. (waks.. seperti kata-kata di album kenangan SMP. Hayo ngaku, siapa yang nulis kaya gtu??)

Apapun masa lalu kita, entah baik atau buruk. Itu hanya masa lalu!!! Sekarang waktunya berubah menjadi lebih baik.

 * lagi teringat masa lalu seseorang* Padahal dia dulu kaya gtu, tapi sekarang bisa jadi kaya gini ya??

5 comments on “Masa Lalu itu

  1. memang benar yang dikatkan oleh imam al gozali
    yang dekat dengan kita (kematian)
    yang paling jauh(masa lalu)
    yang paling besar(nafsu)
    paling berat(amanah)
    paling ringaan(meningalkan solat)
    paling tajam (lidah)

  2. Alhamdulillah…. gw juga punya masa lalu..
    kebayang gak, kalo kita gak punya masa lalu…?

    Yup, apapun itu, masa lalu bukan cuma ‘hanya’ (…gw protes lu bilang ‘hanya masa lalu’!) ENAK AJA…

    mari kita ‘sekali-kali’ memposisikan masa lalu pada tempat yang ‘agak terhormat’ (ato dengan bahasa lain = ‘menghargai masa lalu’)

    Bagi gw, masa lalu adalah ‘masa’ yang telah mengantarkan gw sampai pada ‘saat ini’
    Suka gak suka, gw (kita) sudah sampai ‘saat ini’ kerna masa lalu.

    sometime, gw merasa ada ‘sesuatu’ yang ‘salah’ pada masa lalu gw, tapi kadang gw juga nanya ke hati gw sendiri: ‘MASA SEEHH…?’

    TERNYATA….
    Waktu terus deras melaju
    Mengapa berfikir masih ada banyak waktu?
    Mengapa berfikir waktu mau menunggu?

    SARAN:
    MASA LALU ITU ADA LOGIKA DAN RASA KITA
    KUNJUNGILAH SEWAKTU-WAKTU, BILA PERLU.
    sekalian memastikan, apakah benar masih saling rindu
    atau untuk sekedar bersapa salam
    sekalian berharap masih ada sesuatu yang mendamaikan

    atau, suatu saat kita akan bosan dan melupakan
    dan tak perlu lagi semua itu

    sampai 03.41 WLG (Waktu Laptop Gw) ini, aku masih belum percaya
    seperti engkau-pun masih ragu ‘mungkin’

    HIHIHIHI… SBENERNYA GW SKARANG LAGI BERAT BANGET UNTUK TIDAK ‘PEDULI’ PADA SESEORANG YG SUDAH GW ANGGAP ‘LEWAT’…

    ADA USUL??

    salam kenal ya Yu’…!

    JABAT ERAT
    jalu pasopati

  3. Aku nulis “HANYA MASA LALU” maksudnya biar kita ga terlalu larut dengan masa lalu.. Yaaachh.. salah satu cara menghibur diri biar ga bunuh diri gara2 masa lalu yang salah…

    Di komik favoritku “PRINCESS ARMY” mempermasalahkan tentang MASA LALU.. Di komik itu ada kata2 “Apakah pertemuan kita 13 tahun yang lalu itu SALAH??” Corin Aida, Samuel sama Todi bertemu 13 tahun yang lalu dan MASA LALU itu yang menjadi benang simpul mereka bertiga.(hweheheheh.. jadi cerita komik favorit ku)

    Ga ada yang salah dengan masa lalu.. Tak ada yang patut dipermasalahkan..

    Kalo ada orang yang sudah lewat.. yasudah.. biarkan saja lewat.. Ngomong2.. lewat mana Bang? Lewat tangga?? Hwehehehe..

    Lam kenal juga …

Leave a comment